Henna/Mehendi/Inai/Pacar

amateur blog about henna...henna...henna and everything that i like :D

Thursday, May 30, 2013

Cara Meracik Henna Pasta

Dari beberapa waktu lalu ingin sekali rasanya saya membuka-buka blog ini, baru hari ini terlaksana, dan ternyata sudah 1 bulan lebih dari postingan saya yang terakhir, hehe....Di postingan saya sebelumnya, saya sudah berjanji untuk berbagi bagaimana cara meracik henna, bukan? Inilah postingan saya selanjutnya, sekaligus untuk memenuhi janji saya pastinya :)

Pada dasarnya meracik henna powder (henna bubuk) menjadi henna pasta itu tidak sulit, tapi tidak mudah pula. Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk bisa mendapatkan racikan yang pas, karena tidak ada takaran pasti. Bekalnya ilmu perkiraan alias dikira-kira saja. Kenapa bisa begitu? Karena tiap-tiap henna powder memiliki karakeristik yang berbeda, bisa disebabkan beberapa faktor, misalnya tahun panen, curah hujan, iklim, daerah tumbuh dan masih banyak lagi. Meski berbeda, cara meraciknya sama, hanya takarannya saja yang mungkin sedikit berbeda dan bisa disesuaikan.

Bahan yang dibutuhkan tidak sulit, antara lain:
  1. Henna Powder
    Pastinya dalam keadaan fresh atau segar, identik dengan warna hijau atau kehijauan. Beberapa henna powder berwarna hijau kekuningan, dan henna yang masih fresh akan beraroma seperti bayam (hati-hati jika ingin mencium, jangan terlalu dekat dengan hidung jika tidak ingin terhirup....tidak berbahaya, tapi cukup membuat Anda bersin-bersin, hehe.....). Hampir terlewat, pastikan henna powder Anda halus seperti bedak, jika masih kasar Anda bisa menyaringnya terlebih dahulu menggunakan saringan teh atau saringan apa saja yang mempunyai lubang yang sangat kecil.
  2. Jeruk Lemon atau Jeruk Nipis
    Diambil airnya saja, dengan cara diperas dan disaring, supaya bulirnya tidak ikut masuk dan tercampur saat meracik karena bisa menyebabkan cone Anda tersumbat. Jika tidak bisa mendapatkan jeruk lemon atau jeruk nipis, bisa diganti menggunakan air teh atau air kopi.
  3. Essential Oil
    Essential Oil yang bisa digunakan untuk meracik henna pasta adalah Cajuput, Eucalyptus, Lavender, Tea Tree dan Lemon. Kenapa menggunakan essential oil? Karena Essential oil mengandung terpinol yang dapat membantu henna menghasilkan warna yang gelap (dark stain), sekaligus membuat adonan henna Anda menjadi lembut.
  4. Mangkuk
  5. Sendok
    Bisa sendok kayu atau sendok stainless steel.
Sudah lengkap? Sekarang saatnya mulai meracik henna pasta, langkah-langkahnya berikut ini:
  • Pertama, ambil henna powder secukupnya. Kali ini kita gunakan 1 sendok makan saja. Masukkan dalam mangkuk dan beri sedikit air jeruk yang sudah diperas tadi sedikit saja, aduk hingga tercampur rata. Tambahkan air jeruk lagi jika dirasa kurang, hingga adonannya seperti kentang tumbuk atau seperti adonan kue yang masih kental. Tutup menggunakan plastik wrap dan diamkan selama kurang lebih 6 jam, hingga terlihat perubahan warna (kecoklatan) pada bagian atas adonan. Akan lebih bagus lagi jika diletakkan di tempat yang hangat, misalkan di bawah lampu belajar. Hangat saja, jangan terlalu panas karena henna akan terbakar atau rusak.
  • Kedua, setelah didiamkan kurang lebih 6 jam, buka tutup plastiknya dan aduk rata. Tambahkan essential oil kurang lebih 4-5 tetes (jangan terlalu banyak, karena akan mempengaruhi warna henna, bahkan gagal mengeluarkan warna), kemudian aduk rata. Tutup kembali dengan plastik wrap dan diamkan lagi kurang lebih 6-8 jam.
  • Ketiga, buka plastik penutup mangkuk dan aduk rata kembali. Jika terlalu kental, Anda bisa menambahkan sisa air jeruk sedikit demi sedikit ke dalam adonan hingga adonan menyerupai pasta gigi, tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer.
  • Keempat, masukkan ke dalam carrot bag (plastik segitiga) dan pindahkan ke dalam cone jika Anda ingin menggunakannya, atau bekukan jika Anda ingin menggunakannya nanti.
 Mudah bukan? Jika ingin lebih detail dan jelas, Anda bisa mengunjungi link-link berikut. Di sana disertakan gambar langkah-langkah pembuatan (maaf saya belum sempat membuat foto langkah-langkah, hehe....).
  1. The Henna Page
  2. Henna by Heather
  3. Henna Caravan
Saya sertakan juga video dari Redhead Henna, untuk mempermudah Anda dalam belajar cara meracik henna pasta. Anda juga bisa mengunjungi youtube untuk video lainnya.


Selamat mencoba :)

Thursday, April 11, 2013

Apa itu Mehendi?

Mungkin beberapa dari Anda masih ada yang bertanya-tanya tentang apa itu Mehendi, untuk lebih jelasnya akan saya jabarkan di bawah ini, semoga bermanfaat :)

Mehendi atau Mehndi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Mendhika. Mehendi dikenal juga sebagai Henna atau Pacar atau Inai, dll. Biasanya Mehendi akan diaplikasikan pada telapak tangan dan kaki, karena desain akan tampak lebih jelas pada bagian kulit tersebut. Mengapa bisa demikian? Karena kandungan pigmen Melaninnya sedikit (kurang).

Mehendi on palm. Sumber: Google Image
 

Di India, Mehendi digunakan pada beberapa festival, seperti Karva Chauth, Vata Poornima, Diwali, Bhaidooj dan Teej. Dan juga pada saat pernikahan, biasanya Mehendi akan diaplikasikan pada malam sebelum hari pernikahan yang dikenal dengan nama Mehendi Night atau Malam Mehendi.

 Bridal Mehendi. Sumber: Google Image

 Sebelum pengaplikasian, biasanya Henna Artist akan membuat racikan pasta henna yang terbuat dari daun pacar yang masih segar dengan cara digiling hingga halus dan mencampurnya dengan beberapa minyak (essential oil) untuk mendapatkan warna yang bagus. Yang kemudian difermentasikan terlenih dahulu sebelum siap digunakan. Kemudian pasta yang sudah siap akan dimasukkan ke dalam cone (plastik kerucut) untuk memudahkan dalam menggambar, ataupun menggunakan kuas, botol aplikator atau lidi. Setelah 15-20 menit, henna akan mulai mengering dan pecah-pecah. Pada saat inilah diperlukan campuran air lemon dan gula untuk membantu dan menghindari pasta terlepas dan rontok. Selain itu kegunaan cairan tersebut adalah untuk membantu mendapatkan warna yang gelap. Kulit yang telah diaplikasi henna akan ditutup (dibungkus) menggunakan tisu, plastik atau Medical Tape untuk mengunci panas tubuh, menciptakan warna yang intens pada kulit. Henna dan bungkus ini dikenakan selama kurang lebih 3 hingga 6 jam, atau bahkan semalaman. Kemudian henna akan dirontokkan. Hasil warna yang terlihat setelah ditontok akan berwarna pucat atau oranye gelap dan akan secara bertahap semakin menggelap melalui proses oksidasi yang berlangsung selama 24 hingga 72 jam. Warna akhir yang didapat adalah cokelat kemerahan dan bertahan selama satu hingga tiga minggu bergantung pada kualitas dan tipe henna pasta yang digunakan, serta pada bagian tubuh mana henna diaplikasikan (kulit yang tebal menghasilkan warna yang lebih gelap dibandingkan kulit yang tipis). Pelembab dengan minyak alami seperti minyak zaitun atau minyak kelapa dapat juga membantu warna henna bertahan lebih lama (digunakan setiap sebelum menyentuh air). Pengelupasan ataupun scrub akan membuat warna henna lebih cepat pudar.

Bridal Mehendi. Sumber: Google Image


Di jaman modern seperti sekarang, rata-rata orang akan menggunakan Henna Cones siap pakai, atau yang lebih dikenal sebagai Fresh Henna Cones atau ready-made Henna Cones, ketimbang menggiling sendiri daun-daun pacar dan menjadikannya pasta henna. Adanya keinginan untuk mendapatkan warna henna yang pekat dan hitam, banyak orang menambahkan zat sintetik dye p-phenylenediamine (PPD). PPD ini sangat berbahaya bagi kulit dan dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah yang mengakibatkan cedera permanen, gangguan pada ginjal dan bahkan kematian.

Itulah sedikit tentang Mehendi (Henna) yang bisa saya bagi, ingin tahu bagaimana cara meracik henna pasta sendiri? Tunggu posting saya selanjutnya ya, terima kasih sudah berkunjung^^





sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Mehndi

Friday, June 10, 2011

Henna

Henna (Lawsonia inermis, also called mignonette tree) is a flowering plant used since antiquity to dye skin, hair, fingernails, leather and wool. The name is also used for dye preparations derived from the plant, and for the art of temporary tattooing based on those dyes. Additionally, the name is misused for other skin and hair dyes, such as black henna or neutral henna, which do not derive from the plant. The English name "henna" comes from the Arabic حِنَّاء, pronounced [ħɪnˈnæːʔ] or colloquially حنا.

Henna has been used since the Bronze Age to dye skin (including body art), hair, fingernails, leather, silk and wool. In several parts of the world it is traditionally used in various festivals and celebrations. There is mention of henna as a hair dye in Indian court records around 400 CE, in Rome during the Roman Empire, and in Spain during Convivencia. It was listed in the medical texts of the Ebers Papyrus (16th c BCE Egypt) and by Ibn Qayyim al-Jawziyya (14th c CE (Syria and Egypt) as a medicinal herb. In Morocco, wool is dyed and ornamented with henna, as are drumheads and other leather goods.